Kandangan merupakan kota transit bagi kendaraan Kota
Banjarmasin yang akan menuju ke Kota lainnya atau sebaliknya. Kota kecil
ini memiliki terminal yang cukup sibuk dan sebuah bangunan pasar Los
Batu yang modern. Jika
anda singgah di kota ini, cobalah makanan khas Kabupaten Kandangan yang
lezat yaitu Ketupat yang dimakan dengan Gulai Ikan Haruan. Dan yang
baru-baru ini Kandangan Kota Kuliner setiap hari minggu di acara car
free sunday yang menyediakan beragam aneka kuliner tradisional maupun
kuliner modern.
Nagara
merupakan kota kecil yang ditempati Sungai Nagara (cabang Sungai
Barito) dan sering meluap. Karena itu, rumah penduduk di tenpat ini
umumnya adalah rumah yang dibangun di atas tiang-tiang tinggi. Pada saat
musim hujan, hampir seluruh bagian kota tertutupair kecuali jalan yang
sengaja dibuat tinggi, namun pada puncak musim hujan, permukaan jalan
juga tertutup air sehingga Nagara berubah menjadi semacam kota air
Menurut catatan sejarah, Nagara yang
terletak tidak jauh dari kota Kandangan, merupakan ibukota dari kerajaan
pertama di Kalimantan Selatan bernama Nagara Dipa sebelum dipindahkan
oleh Pangeran Samudera ke Bandarmasih yang kemudian berkembang menjadi
Kota Banjarmasin saat ini. Nagara juga menjadi pusat kerajinan senjata
tajam seperti pedang, golok dan keris. Para pengrajin ditempat ini mampu
menghasilkan berbagai jenis senjata tajam seperti Mandau dengan bentuk
yang indah dilengkapi dengan sarungnya.
Mandau
adalah pedang tradisional suku Dayak yang dibuat di Desa Hadirau dan
Tumbukan Banyu. Pembuatannya memnggunakan peralatan sederhana dan
diselesaikan sekelompok pengrajin dan Mandau hanya di buat untuk hiasan.
Tapi adapula Mandau yang khas dibuat sendiri oleh ahlinya dan pedang
ini dipercayai memiliki kekuatan magis yang diisi melalui upacara
ritual.
Pembuatan gerabah terletak di Desa Bayanan
tidak jauh dari Pasar Nagara, pengunjung bisa menyaksikan setiap
tahapan pembuatan dengan peralatan sederhana atau bahkan pengunjung bisa
memcoba ikut untuk pembuatannya. Pengrajin biasanya membuat
bermacam-macam bentuk Tembikar dan yang terkenal adalah Dapur Nagara
atau Anglo.
Gunung Kentawan lebih dikenal sebagai
lambang sari kawasan Loksado karena letaknya strategis dan dapat dilihat
dari berbagai penjuru. Gunung ini adalah kawasan hutaqn lindung berupa
gunung batu yang ditumbuhi pepohonan disekelilingnya, letak kawasan ini
sekitar 28 Km dari kota Kandangan, dan untuk mencapainyahanya jalan kaki
lewat Desa Lumpangi, muara Hanip atau Datar Belimbing (Hulu Banyu).
Dengan memiliki luas sekitar 245 ha, didalamnya terdapat aneka jenis
flora termasuk anggrek Hutan dan fauna yang dilindungi seperti Bekantan,
Owa-Owa, Raja Udang (Halcyon SP)dll.
Air Panas
Tanuhi merupakan obyek wisata yang sangat indah dan menarik untuk
dikunjungi, disamping pemandangan yang indah juga tersedia beberapa
fasilitas seperti : Cottag Type A dan B, Gazebo, Aula untuk pertemuaan,
Kolam Renang, Kolam Berendam, Kolam Air Panas dari Panas Alam,
Cafetaria, Lapangan Tenis dan Tempat Bermain Anak. Akses jalan menuju
tempat lokasi sangat mudah dari Ibukota Propinsi Banjarmasin 168 km bisa
ditempuh dengan roda 4 selama 4 jam.
Balai Adat
Malaris adalah yang paling besar diantara bali yang lain dikawasan
Loksado, berbeda dengan balia adat lainnya, balai ini masih dihuni
dimana ada 40 keluarga besar. Berjarak 2,5 km dari Loksado. Tidak jauh
dari Balai Malaris terdapat sebuah bendungan pembangkit tenaga listrik
dan sebuah riam untuk bemandi ria, yaitu Riam Berajang dan Riam Anai.
Kawasan
Loksado memiliki hutan primer banyak ditumbuhi pepohonan dan
kayu-kayuan yang beraneka ragam. Jenis pohon yang tumbuh diwilayah ini
adalah seperti: Meranti, Sungkai, Ulin, Karet, Kayu Manis, dan jenis
pohon buah-buahan serta aneka jenis bunga Anggrek. Didalam hutan juga
hidup berbagai satwa, seperti: Kijang, Kancil, Macam, Beruang, aneka
jenis kera termasuk Bekantan, Satwa Melata dan jenis burung, seperti:
Raja Udang, Enggang, Ayam, Hutan dll. Begitu pula dengan Kupu-Kupu
dengan aneka warna yang menawan.
Arung Jeram
dengan rakit bambu di sungai Amandit adalah puncak dari kegiatan
perjalanan setelah beberapa hari. Kegiatan inilah yang paling banyak
disukai oleh banyak wisatawan dan yang palinng mengesankan. Ada beberapa
lokasi yang bagus untuk memulai perjalanan dengan tingkat kesulitan dan
waktu tempuh yang bervariasi tergantung dari keinginan wisatawan itu
sendiri.
Air terjun Haratai terletak di desa lebih
kurang 15 menit perjalanan dari Balai Haratai, dapat ditempuh dengan
memasuki hutan bambu dan perkebuna karet atau kayu manis. Air terjun
tersebut bertingkat tiga dengan ketinggian masing-masing 13 meter.
Pengunjung dapat bermandi ria pada telaga, tetapi dibagian bawah air
terjunnya, atau hanya duduk-dudk diatas bebatuan besar. Tersedia juga
tempat ganti pakaian dan shel teruntuk beristirahat.
Air
Terjun Riam Anai ± 2 km dari desa Malaris Kecamatan Loksado merupakan
air terjun yang sangat deras dengan ketinggian 4 meter.
Air
Terjun Kilat Api terletak di desa Tanuhi 4 km dari penginapan/cottage
Tanuhi. Bisa ditempuh dengan kendaraan roda 4 atau roda 2.
0 komentar:
Posting Komentar